Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 08 Januari 2013

Tips merawat ban serep agar tetap terjaga

Karena letaknya yang jarang kelihatan oleh mata, ban serep jadi jarang mendapat perhatian. Yang berakibat ketika dibutuhkan ban serep bisa saja gembos. Kondisi tersebut tentu saja akan merepotkan.  Karena itu, periksalah kondisi ban ini secara teratur. Hal ini sering terjadi, ketika ban cadangan dibutuhkan justru tak bisa dipakai. Penyebabnya, pemilik mobil kurang perhatian terhadap ban cadangan. padahal, perawatannya sederhana saja.

Berikut dijelaskan cara merawat ban serep
 
1. Periksa kode produksi. Ban juga ada masa kadaluarsa sama seperti makanan. Dengan mengamati kode produksi, kita bisa tahu ban cadangan ini kadaluarsa atau belum. Kode produksi ada di dinding ban, ditulis empat digit. Dua digit kedua adalah tahun, dua digit pertama adalah minggu. Misalnya, 3011, berarti ban
diproduksi minggu ke-30 pada 2011. Jika usianya lebih dari tiga tahun, sebaiknya ban serep diganti. 
2. Cek fisik
. Rajin-rajinlah memeriksa kondisi ban serep, apalagi yang diletakkan di kolong mobil. Perhatikan apakah ada kebocoran, keretakan dinding. Pengait ban biasanya jmeninggalkan jejak di dinding ban. Karena itu, periksa apakah pengait meninggal luka pada ban atau tidak. 

3. Cek tekanan angin. Paling tidak lakukan sebulan sekali. Karet ban biasanya punya pori-pori yang membuat tekanan angin berkurang. Suhu yang berubah-ubah membuat ban yang terpakai mudah kempes. Berikan tekanan angin lebih tinggi, minimal 3 psi dibandingkan dengan ban yang dipakai.
4. Bersihkan dan beri pelembab. Sama seperti yang dipakai, ban cadangan juga harus dibersihkan dan diberi pelembab, yaitu semir. Manfaat pertama, tahu kondisinya. Manfaat lain, kelenturan ban.
5. Rotasi. Sesekali, tukar ban serep dengan ban yang dipakai. Lakukan secara rutin dengan periode yang  diatur sendiri. Jangan lupa, balancing sehingga tidak menyebabkan setir bergetar ketika digunakan.

Dengan memperhatikan hal-hal diatas, dijamin ban serep anda akan tetap terjaga dan selalu siap bila dibutuhakan.  

Previous
Next Post »

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.